Berikut 10 sikap Alkitab untuk membawa pernikahan anda dalam kebahagiaan dalam Tuhan. 1. Jangan pernah membawa-bawa kesalahan di masa lalu. "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni (Lukas 6:37).
2. Mengabaikan seluruh dunia daripada satu sama lain. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya (Markus 8:36).
3. Jangan pernah pergi tidur dengan adanya perselisihan yang belum ditangani. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26). 4. Paling tidak dalam satu hari, selalu katakan sesuatu pujian pada pasangan anda. Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati (Amsal 15:4). 5. Jangan pernah bertemu tanpa sambutan kasih sayang. Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur (Kidung Agung 1:2).
6. "Baik dalam kaya maupun miskin" - bersukacitalah dalam setiap moment yang Tuhan berikan pada anda bersama. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian (Amsal 15:17).
7. Jika anda memiliki pilihan antara membuat diri anda atau pasangan yang terlihat baik, pilihlah pasangan anda. Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya (Amsal 3:27).
8. Selama mereka masih bernafas, pasangan anda pada akhirnya akan menyerang anda sewaktu-waktu. Berlajarlah untuk mengampuni! "Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia," (Lukas 17:3-4).
9. Jangan memakai iman percaya, Alkitab, atau nama Tuhan sebagai palu penghancur bagi pasangan. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yohanes 3:17).
10. Biarlah kasih menjadi penuntun kehidupan. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (1Korintus 13:4-5).
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more